Sabtu, 16 April 2016

Unpretty Rapstar Relationship


Based on Gina's construction

Disbanded group KARA, 2NE1, 4Minute, BEAST, f(x), Secret, Rainbow, After School

Sebel banget sama industry hiburan Korea. Klo kontrak udah abis, tinggal ditentukan mau perpanjang atau keluar dari agency. KARA, girlband yang mulai tahun ini gue suka, ternyata udah disband dari januari lalu. Pantesan klo gue nyari kok ga ada update terbarunya di youtube.  2NE1, consist of 4 member, sekarang jadi tinggal 3 member karena Minzy ga perpanjang kontraknya. Hal ini terjadi pada grup yang kontraknya habis di tahun 2016 ini. Ga Cuma mereka, ada banyak lagi grup yang diperkirakan rawan disbanded karena kontraknya habis di tahun 2016 ini. Siapa aja mereka?

4Minute

Di setiap videonya di youtube tahun ini gue selalu melihat comment “please, perpanjang kontrak 4Minute” entah dengan menggunakan bahasa atau ungkapan apapun. Kabarnya, mereka terancam bubar jalan karena perpanjangan kontrak mereka ditentukan oleh album terbaru mereka. Dan sayangnya, lagu mereka yang berjudul “HATE” ini ga pernah dapet rank 1 di chart tiap minggu. Waktu mereka lagi promo album, chart nomer 1 diisi sama GFRIEND dengan lagu “Rough”. Jujur gue juga suka lagu “Rough” dan kurang suka sama comebacknya 4Minute yang sekarang karena lagunya mirip dengan tahun lalu “Crazy”. Dan bahkan gue masih inget tanggal rilis albumnya sama kayak tahun lalu.

BEAST

Gue baru tau ini grup perpanjang kontrak tahun ini setelah mendengar banyak isu terkait Hyunseung yang dikabarkan akan keluar dari BEAST. ya, mantan calon personil Big Bang ini dikabarkan akan hengkang dari grup dan menjadi solo artis. Saya dapat info itu dari banyak fans yang kembali menebar gossip di youtube dan berharap Hyunseung tidak keluar dari BEAST.

f(x)

Girlband yang dianaktirikan oleh SM Entertaiment ini memang baru baru ini menggelar konser perdananya. Setelah bertahun tahun berkarya dan ga punya nama fandom, akhirnya mereka mengumumkan official fan club name dengan nama ME U. entah berapa banyak orang yang tadinya ngefans sama f(x) tapi berpindah ke lain hati karena kelamaan ga punya identitas (seperti gue). Baru baru ini kegiatan mereka yang gue denger ada Luna yang gabung sama 4 Diva, dan Krystal yang udah punya pacar. Tapi tetap saja, jatah seat bangku penonton mereka setara dengan grup yang baru tayang 2 tahun besutan agency yang sama , Red Velvet.

Secret

Gue ga begitu kenal sama grup ini, tapi yang gue tau mereka bukan rookie grup dan sempet ngetop di jamannya. Terakhir gue ngeliat mereka di Weekly Idol sebagai sunbae dari girlband baru. Mungkin agency mereka mau fokus memasarkan grup baru itu dan membuang Secret(?).

Rainbow

Gue juga gatau grup ini. Yang gue tau salah satu anggotanya ada yang main di mini drama Noble, My Love dan gue suka banget drama itu karena hayalan banget jalan ceritanya.

Well, selain mereka yang emang kontraknya habis tahun ini, gue juga kepikiran satu girlband lagi yang udah lama vacuum dari dunia hiburan ini. After School. Mereka adalah girlband lama dengan konsep graduate besutannya Kahi and the geng. Yang gue kenal dari personil mekera ada Kahi (jelas kenal), UEE karena suka ada di Running Man, Nana karena ada di Roomate, dan Lizzy former member Running man yang unlucky karena dia dipecat dari RM. Waktu gue nonton Running Man yang ada guest Lizzy nya, dia cerita kalau kehidupannya sekarang banyak diisi dengan waktu kosong, istirahat, dan tidur. Dari situ, gue mulai mencari berita tentang grup ini dan, Bang!, ada artikel tentang Lizzy memohon agencynya, Peldis, untuk  bikin mereka comeback. Ceritanya si Peldis ini ga punya duit buat bikin afterschool comeback karena duitnya abis buat investai Boyband baru mereka, Seventeen. Yaa gue cuma berharap  Seventeen menghasilkan banyak uang biar Peldis bisa balik modal dan bikini album buat After School yang uang hasil kerjanya dipake buat biayain Seventeen. Itung itung balas budi lah.

Okeey, that’s all my thought about this issue today. Swmpet bingung mau posting tulisan ini apa enggak mengingat blog ini tidak diupdate sedemikian rupa dan pembaca setianya hanya nyokap gue, but yeah, bodo amat lah yaa. 

Nb: Semua yang gue tulis berdasarkan apa yang gue ketahui dan kalau ada kesalahan, mohon dikoreksi. 

Rabu, 18 Juni 2014

A Culture, Which Can Improve Indonesia’s Economy

One of awaited music awards, MTV EMA 2013, EXO, Justin Bieber, and One Direction were the nominees of the best singer of the year which made a fan war on Twitter. This music award had EXO as the only band which came from Asia and discreetly made people aware about the existence of Korean Pop (K-Pop) that was spread through Twitter on the fan war. this particular phenomenon. The awareness of people for Korean pop, which happened because of the fans, creates a positive impact to the country of origin of K-POP, Republic of South Korea. One of the most immediate benefit is the opportunity for their economic to expand through entertainment industry and also they could attract tourist to visit the country of ginseng. So , what about Indonesia?
Those Korean artists produce great earnings which were obtained from album sales, concerts, commercials, and many more. One of Korean giant entertainment agencies, SM Entertainment, posted their revenues consisted of 270 billion won which was equivalent to 260 million USD. In 2013, the rising almost doubled than two years earlier; 140 million dollars. An Korean actor, G-Dragon, has an income of 64 billion Rupiah in 2012 but in 2013 ( 9 months later ), he could have an income until 332 billion Rupiah. Meanwhile, the top ten richest Indonesian actors in 2011 like Anjasmara, only had wealth until 20 billion Rupiah, followed after him were Tukul Arwana (15 billion Rupiah), Bunga Citra Lestari (12,7 billion Rupiah), and Titi Kamal (10 billion Rupiah). These data slightly shows that truthfully, the total income of top 10 artist in Indonesia is only half of the income generated by Korean actor, G-Dragon.
Korean wave (K-Pop) could become the best alternative for the country to introduce its culture, in terms of their tradition, culinary, Korean’s personality, and the last but not least, tourism. Jeju Island, Seoul, or Busan, have become an interesting place that tourists want to visit, especially Indonesian. In 2010, the number of tourists was only 281.785, in just Two years, the figure rose to 300.174. It also progressively increased to 303.856 people by the next year. This number brought Indonesia on the third rank country which comes to South Korea as tourists after the country of elephant, Thailand, and also our neighbor country, Malaysia. By attracting foreign tourists to come to South Korea, it will indirectly help them to exchange foreign revenue called Gingseng as we also often see some Korean drama showcases kimchi and kimbab as Korean’s special meal.
Same as South Korea, Indonesia has diverse culture as we have a lot cuisines and tourist places that can be introduced to the world through the entertainment industry. In other words, Indonesia is actually diverse in a lot of aspects which could attract foreigners. A little bit throwback, there was actually a successful movie created by Indonesian called 'Laskar Pelangi' which was taken at Belitung Island. After this movie was being a hit, it attracted the eyes of international interest as it also conducted a Hollywood movie called  'Eat, Pray, Love' to have their setting on the island of Bali.
Then, what do actually businessmen in Indonesia’s entertainment industry wait for? Indonesia economy could actually improve through the entertainment sector as what South Korea does. With some supports from various parties, the increase of Indonesia capital through entertainment industry can be realized.

The policy that only a discourse, affecting the indonesian economy

The discourse that minister for trade and minister for industry wanted to make the tariff, trade policy for phone imports, ppnbm, have particular gritty alone in recent months. The policy that will be produced is a government intensive against domestic manufacturers to reduce the rate of mobile phone imports and boost the competitiveness of mobile phone manufacturers in the country. However, this policy led to negative impacts, such as increased imports of mobile phones and deficit of the trade balance.

The negative impact occurred in April 2014 when the news was circulated in public, stimulating increasing  import mobile phones because the importer wanted to pile up stocks before PPnBM enacted. Based on the data of the Central Bureau of statistics (BPS), the imports of mobile phones and tablet computers in April 2014 have risen 58,9% from USD 209 million to USD 332 million. This phenomenon is one cause of deficit trade balance in April 2014 to reach USD 1.98 billion.

Another effect of the discourse is our higher trade balance deficits and negative sentiment for investors. It is shown from the depreciation of the rupiah exchange rate based on trade balance deficit data released by BPS on June 2. Bank of Indonesia (BI) data shows, the rupiah on Friday (30/5) previously in the position of Rp 11.611 per USD directly dropped to $ 11.740 per USD on Monday (2/6). Tuesday (3/6), the depreciation of the rupiah was resumed  as low as Rp 11.806 per USD.


According to Professor of Faculty of Economics of University of Indonesia (UI), fiscal policies such as the imposition of ppnbm and other taxes, which are still limited to only discourse should not delivered to the public because it could create unrest among businessmen and the community resulting the negative impact in the short term.

Minggu, 05 Agustus 2012

Hanya Kehilangan?

Beberapa hari yang lalu aku beserta teman - teman seperjuangan melaksanakan tes wawancara untuk menyaring anak baru yang mau jadi pengurus OSIS.
Tes diawali dengan waktu yang ngaret karna berbagai hal (ini sih udah biasa) hingga akhirnya satu persatu panitia dan peserta datang sambil ngerusuh di sekolahan. 
Acarapun dimulai. Semua stay di posnya masing - masing. Aku dapet jatah di pos 2 barengan sama Ririn, kak Ajie unyu, dan kak Tandri. Tapi di tengah perjuangan kak ajie unyu gugur di medan perang dan pergi meninggalkan tempat ke daerah pengungsian (maksudnya ijin ke tempat kuliahnya).

Show pertama sih masih rada sepi dengan pertanyaan karna ini memang kali pertama aku jadi interviewers. Masih nguping pertanyaan dari kakaknya buat nyari inspirasi. Kebanyakan diem, meskipun kasian juga sih karna klo gue diem kan pesertanya jadi tambah tegang.

Masa pertengahan udah mulai lancar dan banyak pertanyaan bermutu yg ngebantu banget buat bantu penilaian. 

Kelas X kelar.... dilanjutkan dengan kelas XI.

Sekali masuk 7 orang (wow 7Icon), udah ambil ancang- ancang untuk wawancara 2 orang. Eh tapi 2 pria ditarik ke ruang yang lebih privasi. Alhasil ga jadi wawancara 2 orang deh. 
Sempet bingung sih mau nanya apa karna sebenernya udah tau jawaban mereka bakal kayak gimana. *so ini cuma formalitas dong? *enggak juga sih.

nah yang nyambung sama judul diatas adalah pada saat wawancarain Yuni (kelas XI).
Di tengah perbincangan *asek tiba - tiba perasaanku jadi aneh. Mulutku jadi susah bergerak dan mata rada gatel.

kenapa ini?

Untungnya Vita dateng dan langsung ambil posisi disampingku. Yaudah selesai aja deh wawancaranya.

“Vit, gue ga kuat” Cuma itu yang aku bisikkan ke vita sebelum akhirnya aku nyerah dan pergi keluar kelas. Mata jadi lembab, berkaca kaca dan akhirnya tumpah sendiri. Ga tau kenapa. Padahal saat itu tidak ada yang sedang kupikirkan.

But show must go on. Ku usap air mata lalu kembali ke ruangan. *bahas gue berasa cerpen ya
After all tugas selesai aku berbincang dengan ririn.
Gina: rin, tadi pas gue wawancara yuni masa gue nangis
Ririn: iya sama gue juga
Gina: kok bisa gitu ya? Padahal biasa aja loh tanya jawabnya
Ririn: ga tau nih gin. Gue juga gitu

Mungkin ini yang pernah dialami kakak alumni terdahulu, dimana saat – saat terakhir menjabat kepengurusan di OSIS.  Merasa ‘kehilangan?’ bisa jadi. Mengingat aku yg emang udah 2 tahun merasa punya keluarga baru yang menyenangkan. Kakak kelas, teman seangkatan, bahkan adek baru yg kusayang banget – banget.

Ku harap, semua ini tak akan berhenti sampai disini. Kita masih bekerjasama, sayang, dan rasa memiliki sebagai keluarga.

*nb: ajie unyu bukan berarti dia unyu, tapi untuk membedakan dia dengan aji ganteng*nahlo siapa itu?
foto menyusul yaa, belom mindahin data