Selasa, 13 April 2010

Hidup Itu Indah Tauuu!!

Tulisan di blog ini makin lama ga ada senengnya. semuanya tentang sedih, kesel, sebel, gitu - gitu aja.
Susahnya mengungkapkan rasa gembira dalam sebuah tulisan.
Mungkin karna aku menganggap buku diary sebagai tempat sampah.makanya buku diaryku ga pernah penuh.
dan aku lebih suka nulis di kertas selembar yang ga akan aku temui lagi karna isinya pasti memalukan saat aku melihatnya.

Banyak kesenangan yang aku alami belakangan ini. aku beli sepatu baru sendiri, sukses story telling dengan ekspresif, pidato dengan isi yang bagus (makasi ma), dan masih banyak lagi.
aku janji akan mengurangi tulisan saat aku kesal yang kalau di liat lagi sangat memalukan.

Pidato Pengaruh Sinetron Bagi Pelajar

Assalamualaikum wr wb,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini. Kepada yang terhormat bapak Kepala Sekolah, Bapak Komite, Bapak/ ibu guru dan rekan – rekan yang saya cintai

Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pengaruh Sinetron Bagi Pelajar”.

Segala sesuatu pasti ada positif dan negatifnya.

Pengaruh positif sinetron yang bertema mendidik, dapat menjadikan wawasan dan ilmu pengetahuan seorang siswa  berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada. Inti cerita dari sinetron yaitu perbuatan baik selalu menang juga baik untuk kehidupan sehari hari. 
Informasi mengenai berita terkini, ilmu pengetahuan umum, Entertainmen/ hiburan, dan lain sebagainya.


Pengaruh negative sinetron pada pelajar digolongkan berdasarkan usia.

- Bagi para pelajar Tk atau sekolah dasar menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat ”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan lain sebagainya.

Berbagai penelitian menyebutkan fakta, bahwa ‘meletakan anak’ usia dini di depan televisi berbahaya baik fisik, maupun psikis. Apalagi dalam waktu yang panjang. Karena hal ini akan mengakibatkan proses wiring penyambungan antara sel-sel syaraf otak menjadi tidak sempurna. Karena sinetron tidak menggugah anak untuk berpikir.

- Pada para pelajar remaja (SMP & SMA)Sinetron menyodorkan berbagai cara untuk menciptakan ketergantungan pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja menjadi pribadi yang lentur, tidak mempunyai pengalaman empiric untuk menempati empati sosial.
Pelajar yang keranjingan sinetron akan merasa ketergantungan dengan televisi, mereka akan malas untuk melakukan kegiatan lain selain menonton tivi. Mereka akan cenderung meniru pengaruh negatif yang mereka lihat di tayangan televisi atau sering dikatakan para psikolog ‘what they see is what they do’ (apa yang mereka lihat adalah apa yang mereka kerjakan.) dan pastinya lebih memilih menonton sinetron dibanding belajar atau mengerjakan tugas sekolah.

- Dalam konsep keluarga di Indonesia, kaum ibu adalah kalangan yang paling memiliki ketergantungan pada media sinetron. yang bisa mengakibatkan seorang ibu kehilangan jati dirinya,  kehilangan kepercayaan diri, dan rela diombang-ambing oleh situasi disekitarnya, dan tidak memperdulikan anak2nya yang masih pelajar. Sudah tentu sebagai contoh buruk bagi generasi penerus.

Sinetron juga memiliki gejala-gejala yang sangat membahayakan, karena akan menjadikan otak pasif, melumpuhkan kemampuan berpikir kritis, dan merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Dan bisa mengalihkan orang dari membaca.

Padahal dengan membaca neurologis sangat menguntungkan otak. Seperti kita ketahui, dengan banyak membaca akan lebih memperkaya secara intelektual kita.

Untuk mencegah dan mengatasi masalah ini harus ada solusi untuk mengatasinya. Solusi yang melibatkan berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam masalah ini. Melibatkan para pemilik televisi, para produser dan insan pembuat sinetron, masyarakat dan organisasi atau lembaga sosial masyarakat yang terkait. demi masa depan generasi penerus bangsa. Jangan sampai penerus bangsa kita menjadi tidak kreatif karena terbiasa dengan budaya menonton sinetron negatif.

Peranan guru sangat penting untuk membimbing dan mengarahkan ke kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan selama pelajar berada dilingkungan sekolah.
Peranan orang tua untuk mendidik anak (siswa) juga sangat penting dan diperlukan untuk mendiddik, membina & memonitor kegiatan pelajar  serta  yang paling penting adalah kesadaran dari siswa itu sendiri haruslah tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan

Akhirul kata, terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada kesalahan dan wassalamualaikum wr wb.