Sabtu, 13 Maret 2010

Subjektif

Mr. nahawan kembali berkunjung.
Bukan untuk absent uang, tapi klarifikasi atas ‘miss komunikasi’ antara beliau dengan kami.

Gencatan dari guru yang tidak berdosa kepadanya memberikan inspirasi agar tetap menjadi yang BENAR menurutnya.
Ia caramah dengan penuh wibawa guru sebagai modalnya ber- intrupsi.

“Pak …. Juga nilai dari keseharian kamu, kamu begini aja udah bisa keliatan nilaimu berapa.” Katanya sambil menunjuk kami yang sedang duduk manis menaruh dendam.

Jujur aku masih takut nilai yang saat SD aku banggakan tiba-tiba merosot jatuh saat SMP.
Terasa kontras antara SD murah yang tidak pernah bayar dengan SMP mahal yang olahraga uang.
Oke, aku harus bersikap baik mulai sekarang.
Bukan centil atau merayu.
Hanya saja, aku tidak akan menunjukkan kebencian itu.

Temanku yang langganan dapat nilai bagus memang punya modal lahiriah.
Muka baik, lugu, dan tidak menunjukkan ekspresi.
Nilai memuaskan lancer diambilnya.
Harus ku akui beberapa memang pandai berolahraga. Dan tentu saja diagungkan oleh yang lainnya
“Seneng..!?” dengan muka ironi aku mengucapkan kata hasil plagiat.

Aku sadar, akan timbul banyak protes dari tulisanku ini.
Tapi setidaknya aku jujur dan tidakakan menimbulkan przyvaxera hated ke 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar